Minggu, 20 Juni 2010

Pendidikan Yang Mencerdaskan dan Menyenangkan

Pendidikan selama ini masih lebih memprioritaskan pada aspek  mencerdaskan. Pendidikan sudah seharusnya  dibuat tidak hanya mencerdaskan  tetapi juga menyenangkan  peserta didik. Menyenangkan dari fasilitas,lingkungan dan mencerdaskan dari pengajarnya.

Kata kuncinya ada pada guru dan manajemen pendidikan. Untuk menuju pendidikan yang mencerdaskan dan menyenangkan tidak hanya perbaikan dari segi fasilitas pendidikan. Untuk mencapai hal tersebut kualitas guru perlu mendapatkan perhatian .

Sesuai Undang-Undan Pendidikan No. 19 tahun 2005  Standar Nasional Pendidikan. Dalam proses pembelajaran di kelas harus berlangsung  secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, kecepatan belajar.  Selain hal tersebut, dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan

Untuk dapat menyajikan pembelajaran sebagaimana tersebut.  Seorang guru harus memiliki persyaratan (1) .Berwawasan luas dan mempunyai kompetensi sesuai dengan bidangnya,(2) Kreatif sehingga mampu berinovasi dan mampu menjadikan pembelajaran di kelas menjadi lebih aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan

Paradigma baru dalam dunia pendidikan kita saat ini, yaitu dari teaching ke learning, dari pengajaran ke pembelajaran, dari siswa menjadi objek ke siswa menjadi subjek, dari siswa pasif menjadi  aktif harus segera direalisasikan. Dengan  perubahan ini, kegiatan belajar mengajar menjadi menyenangkan dan mengasyikkan, sehingga mampu mengoptimalkan potensi peserta didik. Model pendidikan inilah yang dapat  mencerdaskan dan menyenangkan peserta  didik


Sabtu, 19 Juni 2010

Cara Mudah R( Evolusi ) diri

Mengawali posting artikel perdana pada blog saya Menjemput Bola . Perkenanlanlah saya membuat artikel dengan judul Cara mudah R(evolusi ) diri. Maksud dari artikel ini adalah siapa saja termasuk saya akan memulai sesuatu yang baru harus berani R( Evolusi ) diri. Seberapa jauh mendapatkan hasil sangat tergantung dari niat dan ketulusan untuk memutuskan. Saya akan langsung pada inti permasalahan :

Pada prinsipnya ada tiga tipe karakter manusia untuk R( evaluasi ) diri dalam kehidupan sehari-hari. Dari Double impact Internet Marleketing karya Fransiskus Musa Royan menyampaikan :

1. Orang yang berjenis “ingin Aman “ tidak mau mendapatkan
    informasi  baru mengambil resiko dengan hal-hal baru.
2. Orang yang “ mengetahui banyak hal “ tidak berani mengambil
    resiko atas apa yang diketahuinya
3. Orang yang keigintahuannya besar, tapapi berani mengambil
    resiko atas apa  yang  dilakukan.

Jadi, kalau Anda ingin R(evolusi ) diri dari ketiga hal tersebut saya menawarkan pilihan ini pada yang berani mengambil resiko dan mau mempelajari hal-hal yang baru.